Kawanan drone: Tentara udara tak berawak

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Kawanan drone: Tentara udara tak berawak

Kawanan drone: Tentara udara tak berawak

Teks subjudul
Drone semakin menjadi area abu-abu untuk etika, karena dikembangkan untuk menyelamatkan dan menghancurkan kehidupan manusia.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • 27 April, 2023

    Drone menjadi lebih maju, dan beberapa dirancang untuk bekerja secara terkoordinasi, seperti kawanan serangga. Aplikasi untuk drone ini bervariasi dari menggunakannya untuk tujuan kemanusiaan, seperti misi pencarian dan penyelamatan, hingga menggunakannya untuk tujuan militer, seperti menyerang target musuh. Perkembangan ini menimbulkan beberapa kekhawatiran yang signifikan tentang desain dan tujuan mereka.

    Konteks kawanan drone

    Drone dalam kawanan dapat bekerja sama tanpa kendali pusat dengan mengikuti aturan sederhana, seperti menjaga jarak minimum dari drone lain dan bergerak dengan arah dan kecepatan rata-rata yang sama dengan kelompok lainnya. Modalitas ini memungkinkan pergerakan yang efisien dan terkoordinasi, meningkatkan efektivitas tugas seperti pengawasan dan pengiriman. Di masa mendatang, diharapkan setiap drone dalam kawanan akan diprogram dengan cara yang sedikit berbeda, memungkinkan drone untuk belajar satu sama lain dan menjadi lebih cocok untuk tugas tertentu. Teknik ini juga akan meningkatkan ketangguhan gerombolan di lingkungan yang berubah. 

    Memiliki beberapa jenis drone dalam satu kawanan memungkinkan tugas-tugas khusus dilakukan secara bersamaan. Organisasi militer mengeksplorasi menggunakan mesin ini untuk pengawasan, pengintaian, akuisisi target, dan bahkan serangan. Kawanan drone memungkinkan mengoordinasikan beberapa kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk bekerja bersama sebagai satu sistem, memanfaatkan kemampuan gabungan mereka untuk menyelesaikan misi yang kompleks. Misalnya, pada tahun 2015, Pentagon AS melakukan eksperimen rahasia jauh di atas Alaska menggunakan prototipe mikro-drone baru yang dapat diluncurkan dari dispenser suar jet tempur F-16 dan F/A-18 saat mereka sedang bergerak.

    Dampak yang mengganggu 

    Kawanan drone dapat digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan dengan mensurvei daerah yang dilanda bencana dan dengan cepat menemukan korban selamat. Mengintegrasikan dengan kawanan robot berbasis darat lainnya, seperti robot ular, pandangan kerusakan yang lebih komprehensif dapat diperoleh dari perspektif udara dan darat.

    Kawanan drone juga diperkirakan akan berdampak signifikan pada industri hiburan dan logistik. Misalnya, mereka dapat membuat pertunjukan cahaya yang memukau, menggantikan pertunjukan kembang api tradisional. Selain itu, mereka juga dapat digunakan untuk mengirimkan paket di lingkungan sekitar, memberikan proses pengiriman yang lebih cepat dan otomatis.

    Namun, militer kemungkinan akan menjadi investor dan peneliti terbesar dalam teknologi drone swarm. Mesin-mesin ini dapat sangat meningkatkan kemampuan penghancuran pasukan militer sekaligus mengurangi risiko bagi tentara. Dengan menyediakan senjata cerdas yang otonom, terukur, dan sekali pakai, kawanan drone dapat secara signifikan meningkatkan kekuatan dan efisiensi operasi militer.

    Namun, menggunakan drone sebagai mesin perang potensial menimbulkan masalah etika. Pertama, perangkat ini sering dioperasikan dari jarak jauh, sehingga sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas tindakan mereka dan kerugian apa pun yang ditimbulkannya. Serangan drone juga dapat mengakibatkan korban sipil yang signifikan, meningkatkan ketegangan dan kemarahan terhadap militer dan berpotensi memicu sentimen anti-pemerintah. Dan terakhir, dengan mengeluarkan tentara dari medan perang, drone dapat menciptakan rasa terlepas dari realitas perang dan konsekuensinya, berpotensi mengurangi pertimbangan moral dan etika selama penggunaan kekuatan yang mematikan.

    Implikasi kawanan drone

    Implikasi yang lebih luas dari kawanan drone dapat mencakup:

    • Tingkat kelangsungan hidup manusia yang lebih tinggi setelah bencana karena misi pencarian dan penyelamatan meningkat.
    • Pengurangan emisi karbon karena mereka semakin mengambil alih kargo jarak menengah dan tugas pengiriman paket jarak jauh.
    • Penggunaannya untuk tujuan pengawasan, menimbulkan masalah privasi yang serius karena mereka dapat mengumpulkan informasi dalam jumlah besar tentang individu dan komunitas.
    • Meningkatnya penggunaan mereka dalam peperangan menimbulkan pertanyaan tentang kepatuhan terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia, khususnya mengenai penargetan dan pembunuhan individu di luar zona perang yang dinyatakan.
    • Masalah teknis, seperti kerusakan atau peretasan, yang menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan dilema etika lebih lanjut.
    • Risiko keselamatan, seperti tabrakan dengan pesawat lain, gedung, atau orang.
    • Regulasi nasional dan internasional akhirnya, yang membutuhkan undang-undang dan kebijakan baru untuk memastikan penggunaannya yang aman dan bertanggung jawab. Beberapa yurisdiksi bahkan mungkin melarang penggunaannya dalam peperangan karena potensinya sebagai senjata pemusnah massal.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Apakah menurut Anda polisi dan militer harus menggunakan kawanan drone?
    • Bagaimana menurut Anda penggunaan kawanan drone dapat berdampak pada hukum internasional dan hak asasi manusia?