Membangun kembali kota: Membawa alam kembali ke kehidupan kita

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Membangun kembali kota: Membawa alam kembali ke kehidupan kita

Membangun kembali kota: Membawa alam kembali ke kehidupan kita

Teks subjudul
Membangun kembali kota-kota kita adalah katalis untuk warga yang lebih bahagia dan ketahanan terhadap perubahan iklim.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • Januari 25, 2022

    Ringkasan wawasan

    Rewilding, sebuah strategi untuk meningkatkan ruang hijau di perkotaan, kini mulai diterima secara global sebagai cara untuk memerangi perubahan iklim dan memperbaiki kondisi kehidupan perkotaan. Dengan mengubah ruang yang kurang dimanfaatkan menjadi jalur hijau, kota dapat menjadi habitat yang lebih menarik, membina komunitas, dan meningkatkan kesehatan mental. Implikasi yang lebih luas dari tren ini mencakup restorasi ekologi, ketahanan iklim, manfaat kesehatan, dan peningkatan keanekaragaman hayati perkotaan.

    Membangun kembali dalam konteks kota

    Pembangunan kembali, sebuah strategi ekologi, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap perubahan iklim dengan meningkatkan ruang hijau. Pendekatan ini juga berupaya menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi penduduk perkotaan. Konsep ini mendapatkan daya tarik secara global, dengan penerapan yang sukses di berbagai lokasi. Contoh penting termasuk The Highline di New York, SkyFarm di Melbourne, dan proyek Wild West End di London. 

    Di masa lalu, pembangunan perkotaan seringkali mengakibatkan kota menjadi habitat monoton yang didominasi oleh beton, gedung pencakar langit kaca, dan jalan aspal. Pemandangan abu-abu yang tiada habisnya ini sangat kontras dengan pemandangan alam tempat manusia, hewan, dan burung hidup. Daerah dalam kota, khususnya, seringkali tidak memiliki tanaman hijau, sehingga menghasilkan lingkungan yang terasa asing dan tidak ramah. 

    Menariknya, sebagian besar kota di dunia memiliki banyak sisa ruang. Ini adalah kawasan yang ditempati oleh lahan yang belum dikembangkan, tempat parkir, lokasi industri yang terbengkalai, dan sisa lahan di persimpangan jalan. Di beberapa jalan, jarang terlihat sehelai rumput pun atau sebidang tanah tempat tanaman bisa tumbuh. Atap rumah, yang bisa digunakan untuk taman dan pepohonan, sering kali dibiarkan terpanggang di bawah sinar matahari. Dengan perencanaan yang matang, kawasan ini dapat diubah menjadi jalur hijau subur.

    Dampak yang mengganggu 

    Jika pemerintah kota dan masyarakat berkolaborasi untuk mengintegrasikan kembali alam ke dalam ruang kota, kota dapat menjadi habitat yang lebih menarik bagi manusia, tumbuhan, burung, dan hewan kecil untuk berkembang. Transformasi ini tidak hanya akan mempercantik kota kita tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan di antara penduduk perkotaan. Kehadiran ruang hijau di perkotaan dapat mendorong aktivitas luar ruangan dan interaksi sosial, menumbuhkan rasa kebersamaan dan meningkatkan kesehatan mental.

    Dengan membalikkan degradasi lingkungan alam, kita dapat meningkatkan kualitas udara dan mengurangi tingkat polusi di perkotaan. Selain itu, kehadiran ruang hijau dapat membantu mengurangi efek pulau panas perkotaan (urban heat island), yang mana wilayah perkotaan menjadi lebih hangat secara signifikan dibandingkan lingkungan pedesaan. Tren ini dapat berkontribusi pada lingkungan hidup yang lebih nyaman dan berpotensi mengurangi konsumsi energi yang terkait dengan pendinginan bangunan.

    Transformasi ruang yang kurang dimanfaatkan, seperti atap kantor, menjadi taman dan taman komunitas dapat menyediakan area rekreasi luar ruangan yang mudah diakses bagi penduduk perkotaan. Ruang-ruang ini dapat berfungsi sebagai tempat peristirahatan yang tenang dari hiruk pikuk kehidupan kota, menawarkan para pekerja tempat untuk bersantai dan memulihkan tenaga selama istirahat mereka. Selain itu, ruang hijau ini juga dapat berfungsi sebagai tempat acara komunitas, sehingga semakin memperkuat kohesi sosial. 

    Implikasi dari pembangunan kembali kota

    Implikasi yang lebih luas dari pembangunan kembali kota dapat mencakup:

    • Meregenerasi ekosistem yang rusak dan membangun kembali sistem ekologi alami, yang akan menghasilkan lanskap perkotaan yang kaya secara ekologis, dan dalam konteks lokal, memerangi perubahan iklim.
    • Mempersenjatai kota terhadap dampak buruk perubahan iklim, termasuk peningkatan risiko banjir, kenaikan suhu, dan polusi udara.
    • Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup penduduk dengan menciptakan tempat bermain dan rekreasi alami serta udara bersih untuk bernafas. Hal ini akan meningkatkan moral warga.
    • Peluang kerja baru di bidang ekologi perkotaan dan desain lansekap.
    • Munculnya sektor ekonomi baru yang berfokus pada pertanian perkotaan dan produksi pangan lokal, berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada transportasi pangan jarak jauh.
    • Potensi perdebatan politik dan perubahan kebijakan seputar peraturan penggunaan lahan dan zonasi, ketika pemerintah kota bergulat dengan tantangan mengintegrasikan ruang hijau ke dalam kawasan perkotaan yang padat penduduk.
    • Pergeseran tren demografi, dimana semakin banyak orang memilih untuk tinggal di kota-kota yang menawarkan kualitas hidup yang tinggi, termasuk akses terhadap ruang hijau, mengarah pada potensi kebangkitan kehidupan perkotaan.
    • Pengembangan dan penerapan teknologi baru untuk efisiensi penggunaan ruang perkotaan yang terbatas, seperti taman vertikal dan atap hijau.
    • Potensi peningkatan keanekaragaman hayati di wilayah perkotaan, yang mengarah pada peningkatan kesehatan dan ketahanan ekosistem, serta berkontribusi terhadap upaya global untuk menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Apakah menurut Anda membangun kembali kota/kabupaten mungkin di tempat Anda tinggal, atau itu hanya mimpi belaka?
    • Bisakah membangun kembali kota memberikan kontribusi yang berarti untuk memerangi perubahan iklim?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: