Sepeda pasca-COVID: Langkah besar menuju demokratisasi transportasi

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Sepeda pasca-COVID: Langkah besar menuju demokratisasi transportasi

Sepeda pasca-COVID: Langkah besar menuju demokratisasi transportasi

Teks subjudul
Pandemi telah menyoroti cara-cara nyaman sepeda menyediakan transportasi yang aman dan murah, dan trennya tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • Desember 2, 2021

    Ringkasan wawasan

    Pandemi COVID-19 memicu lonjakan tak terduga dalam industri sepeda ketika masyarakat mencari alternatif angkutan umum yang aman dan sehat. Lonjakan permintaan ini membawa peluang dan tantangan bagi produsen, dan mendorong kota-kota di seluruh dunia untuk memikirkan kembali infrastruktur mereka agar dapat mengakomodasi lebih banyak pengendara sepeda. Seiring dengan kemajuan kita, kebangkitan bersepeda akan mengubah perencanaan kota, menstimulasi pertumbuhan ekonomi, dan mendorong moda transportasi yang lebih berkelanjutan dan adil.

    Konteks sepeda pasca-COVID

    Setelah pandemi COVID-19, industri sepeda mengalami lonjakan pertumbuhan yang, sejujurnya, belum pernah terjadi sebelumnya. Pertumbuhan ini merupakan konsekuensi langsung dari tindakan lockdown yang diterapkan di seluruh dunia untuk mengekang penyebaran virus. Para pekerja penting, yang masih diharuskan melapor ke tempat kerja mereka, mendapati diri mereka berada dalam kesulitan. Mereka perlu melakukan perjalanan, namun prospek menggunakan angkutan umum, yang berpotensi menjadi sarang virus, kurang menarik.

    Sepeda muncul sebagai alternatif yang praktis dan aman. Kebijakan ini tidak hanya menyediakan sarana untuk menjaga jarak sosial, tetapi juga menawarkan cara bagi masyarakat untuk tetap aktif dan bugar selama waktu ketika pusat kebugaran dan taman umum dilarang beroperasi. Selain itu, berkurangnya lalu lintas jalan raya akibat lockdown menjadikan bersepeda sebagai pilihan yang lebih aman, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan moda transportasi ini. Meningkatnya adopsi bersepeda sebagai hobi juga berperan dalam mendorong permintaan sepeda.

    Perusahaan riset Research and Markets memproyeksikan bahwa industri ini akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 18.1 persen, meningkat dari USD $43.7 miliar pada tahun 2020 menjadi USD $140.5 miliar pada tahun 2027. Ketika dunia pulih dari pandemi ini, kemungkinan besar sepeda akan mengalami pertumbuhan yang sama. terus menjadi moda transportasi yang populer. Pemerintah di seluruh dunia juga meningkatkan investasi mereka untuk mendukung infrastruktur bersepeda, khususnya di kota-kota yang fokus pada mobil.

    Dampak yang mengganggu

    Lonjakan permintaan sepeda telah menghadirkan serangkaian tantangan dan peluang unik bagi produsen sepeda. Peningkatan penjualan dan harga telah menjadi keuntungan bagi industri. Namun, pandemi ini juga menyebabkan perlambatan produksi karena berkurangnya tenaga kerja dan penerapan langkah-langkah keselamatan seperti penjarakan sosial. Namun, industri tetap optimis. Pada tahun 2023, perusahaan sepeda memperkirakan jalur produksi akan kembali normal, sehingga memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen.

    Namun, pertumbuhan industri sepeda bukan hanya di sektor manufaktur. Hal ini juga memerlukan perluasan infrastruktur yang sesuai. Kota-kota seperti Paris, Milan, dan Bogota telah proaktif dalam memperluas jalur sepeda mereka, namun kemajuannya lebih lambat di wilayah lain, termasuk Kanada dan Amerika Serikat. Tantangannya tidak hanya terletak pada penciptaan jalan yang lebih ramah sepeda di wilayah metropolitan yang ramai dan lingkungan yang mengalami gentrifikasi, namun juga memastikan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut tersedia di wilayah berpenghasilan rendah.

    Perluasan jalur sepeda di seluruh wilayah, terutama di wilayah yang penduduknya jauh dari tempat kerja, sangat penting agar tren penggunaan sepeda pascapandemi benar-benar menjadi katalisator transportasi yang berkeadilan. Dengan memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari pendapatan atau lokasinya, memiliki akses terhadap jalur sepeda yang aman dan nyaman, kita dapat mendemokratisasi transportasi. Hal ini tidak hanya menguntungkan individu yang mengandalkan sepeda untuk perjalanan sehari-hari, namun juga perusahaan yang dapat memanfaatkan lebih banyak talenta.

    Implikasi sepeda pasca-COVID

    Implikasi yang lebih luas dari penggunaan sepeda pasca-COVID dapat mencakup:

    • Lebih banyak jalur sepeda yang mengutamakan pengendara sepeda daripada mobil di jalan-jalan kota besar.
    • Budaya bersepeda yang berkembang yang mempromosikan gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
    • Lebih sedikit polusi dan lalu lintas kendaraan karena semakin banyak orang meninggalkan mobil mereka untuk sepeda mereka.
    • Pergeseran dalam prioritas perencanaan kota, dimana kota-kota berinvestasi lebih banyak pada infrastruktur ramah sepeda, yang dapat mengubah cara lingkungan perkotaan kita dirancang dan dimanfaatkan.
    • Pertumbuhan ekonomi di wilayah dimana manufaktur sepeda dan industri terkait menonjol.
    • Kebijakan yang mendorong bersepeda dan mencegah penggunaan kendaraan yang mengeluarkan karbon.
    • Masyarakat yang memilih untuk tinggal lebih dekat dengan kota atau wilayah ramah sepeda, berpotensi menyebabkan redistribusi populasi dan perubahan pasar perumahan.
    • Kemajuan teknologi dalam industri sepeda, mengarah pada penciptaan produk dan layanan baru yang meningkatkan pengalaman bersepeda.
    • Meningkatnya kebutuhan akan pekerja terampil di bidang manufaktur, pemeliharaan, dan pembangunan infrastruktur sepeda.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Jika ada lebih banyak jalur sepeda, apakah Anda akan mempertimbangkan untuk meninggalkan mobil dan mengendarai sepeda?
    • Menurut Anda, bagaimana perencanaan kota dapat berubah karena meningkatnya popularitas sepeda pasca-pandemi?