Kecantikan yang didaur ulang: Dari sampah menjadi produk kecantikan

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Kecantikan yang didaur ulang: Dari sampah menjadi produk kecantikan

Kecantikan yang didaur ulang: Dari sampah menjadi produk kecantikan

Teks subjudul
Industri kecantikan mendaur ulang produk limbah menjadi produk kecantikan yang ramah lingkungan dan praktis.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • 29 Mei 2023

    Sorotan wawasan

    Industri kecantikan merangkul daur ulang, proses mengubah bahan limbah menjadi produk baru, sebagai pendekatan kecantikan yang berkelanjutan. Mulai tahun 2022, merek seperti Cocokind dan BYBI memasukkan bahan daur ulang seperti bubuk kopi, daging labu, dan minyak blueberry ke dalam penawaran mereka. Bahan-bahan yang didaur ulang sering mengungguli bahan sintetis mereka dalam kualitas dan kinerja, dengan merek seperti Le Prunier menggunakan 100% biji plum yang didaur ulang yang kaya akan asam lemak esensial dan antioksidan untuk produk mereka. Daur ulang tidak hanya menguntungkan konsumen dan lingkungan, tetapi juga menawarkan aliran pendapatan tambahan bagi petani kecil. Tren ini sejalan dengan munculnya konsumen etis, yang semakin mencari merek yang mengutamakan praktik sadar lingkungan.

    Konteks kecantikan yang didaur ulang

    Upcycling—proses pemanfaatan kembali bahan limbah menjadi produk baru—telah memasuki industri kecantikan. Mulai tahun 2022, banyak merek kecantikan seperti Cocokind dan BYBI menggunakan bahan daur ulang dalam produknya, seperti bubuk kopi, daging labu, dan minyak blueberry. Bahan-bahan ini mengungguli rekan-rekan konvensional, membuktikan bahwa limbah nabati adalah sumber daya yang sangat diremehkan. 

    Dalam hal industri kecantikan yang berkelanjutan, daur ulang adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi limbah dan mendapatkan hasil maksimal dari produk kecantikan. Misalnya, lulur dari UpCircle dibuat dengan ampas kopi bekas dari kafe di sekitar London. Lulur terkelupas dan mendukung sirkulasi yang lebih baik, sementara kafein memberi kulit Anda dorongan energi sementara. 

    Selain itu, bahan daur ulang seringkali memiliki kualitas dan kinerja yang unggul dibandingkan bahan sintetis. Misalnya, merek perawatan kulit Le Prunier memformulasikan produknya dengan 100 persen biji plum yang didaur ulang. Produk Le Prunier diresapi dengan minyak biji plum yang kaya akan asam lemak esensial dan antioksidan kuat serta menawarkan manfaat untuk kulit, rambut, dan kuku.

    Demikian pula, mendaur ulang limbah makanan dapat bermanfaat bagi konsumen dan lingkungan. Kadalys, merek yang berbasis di Martinik, menggunakan kembali kulit dan ampas pisang untuk menghasilkan ekstrak yang dikemas dengan omega yang digunakan dalam perawatan kulitnya. Selain itu, mendaur ulang limbah makanan dapat menjadi hal yang sangat penting bagi petani skala kecil, yang dapat mengubah limbah mereka menjadi pendapatan tambahan. 

    Dampak yang mengganggu

    Pelukan daur ulang industri kecantikan berdampak positif terhadap lingkungan. Dengan menggunakan kembali dan menggunakan kembali bahan yang seharusnya berakhir di tempat pembuangan sampah, industri ini membantu mengurangi limbah dan menghemat sumber daya. 

    Karena semakin banyak merek yang mengadopsi praktik daur ulang, penting untuk memastikan bahwa upaya berkelanjutan dilakukan dengan cara yang tidak mengurangi manfaat lingkungan secara tidak sengaja. Untuk memastikan upaya etis berkelanjutan dilakukan, beberapa perusahaan berinvestasi dalam sertifikasi, seperti sertifikasi bahan dari Upcycled Food Association, yang memverifikasi bahwa bahan-bahan tersebut bersumber dan diproses secara berkelanjutan. Bisnis lain bekerja dengan pemasok hulu dan menerapkan praktik sumber yang berkelanjutan. 

    Selain itu, pelanggan menjadi semakin sadar akan merek yang mengadopsi tindakan sadar lingkungan seperti mendaur ulang produk dan mengurangi limbah. Munculnya konsumen etis dapat berdampak langsung pada organisasi yang tidak berinvestasi dalam metode produksi berkelanjutan. 

    Implikasi untuk kecantikan yang didaur ulang

    Implikasi yang lebih luas dari kecantikan yang didaur ulang dapat meliputi: 

    • Perusahaan kecantikan mulai mengurangi jejak karbon mereka dengan menurunkan kebutuhan bahan mentah mereka dari rantai pasokan global.
    • Lebih banyak kemitraan antara industri makanan dan perusahaan kecantikan untuk mendaur ulang limbah makanan menjadi produk kecantikan.
    • Meningkatnya perekrutan pakar dan ilmuwan perawatan kecantikan untuk mendaur ulang produk kecantikan.
    • Beberapa pemerintah memperkenalkan kebijakan yang mendorong produk yang mendaur ulang bahan limbah melalui subsidi pajak dan manfaat pemerintah lainnya.
    • Konsumen etis yang menolak membeli dari organisasi yang tidak berinvestasi dalam metode produksi berkelanjutan. 
    • Organisasi nirlaba ramah lingkungan mengkritik perusahaan kecantikan sambil menilai integrasi bahan daur ulang mereka.

    Pertanyaan untuk dikomentari

    • Sudahkah Anda menggunakan produk kecantikan daur ulang? Jika ya, bagaimana pengalaman Anda?
    • Apa industri lain yang dapat memanfaatkan limbah daur ulang dalam operasi bisnis mereka?