Etika asisten digital: Memprogram asisten digital pribadi Anda dengan hati-hati

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Etika asisten digital: Memprogram asisten digital pribadi Anda dengan hati-hati

Etika asisten digital: Memprogram asisten digital pribadi Anda dengan hati-hati

Teks subjudul
Asisten digital pribadi generasi berikutnya akan mengubah hidup kita, tetapi mereka harus diprogram dengan hati-hati
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • Desember 9, 2021

    Ringkasan wawasan

    Kecerdasan Buatan (AI) mendorong diskusi penting tentang perkembangan etika dan masalah privasi. Ketika AI menjadi lebih umum, hal ini membawa tantangan baru dalam keamanan siber, sehingga memerlukan tindakan tegas untuk melindungi data pribadi yang berharga. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, integrasi asisten AI menjanjikan pengalaman teknologi yang tidak terlalu disruptif, berpotensi meningkatkan efisiensi dan inklusivitas dalam masyarakat, sekaligus memerlukan keseimbangan antara inovasi dan pertimbangan etis.

    Konteks etika asisten digital

    Kecerdasan Buatan (AI) tidak hanya ada di ponsel pintar atau perangkat rumah pintar, namun juga merambah ke tempat kerja, membantu kita dalam menjalankan tugas, dan mengambil keputusan yang dulunya hanya merupakan wewenang manusia. Pengaruh AI yang semakin besar ini telah memicu dialog di antara para ahli teknologi tentang implikasi etis dari perkembangannya. Perhatian utamanya adalah bagaimana memastikan bahwa asisten AI, yang dirancang untuk membuat hidup kita lebih mudah, dikembangkan dengan cara yang menghormati privasi, otonomi, dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

    Microsoft sengaja mengambil pilihan untuk bersikap transparan mengenai teknologi AI yang sedang dikembangkannya. Transparansi ini mencakup penyediaan alat yang dibutuhkan para teknolog lain untuk menciptakan solusi AI mereka sendiri. Pendekatan Microsoft didasarkan pada keyakinan bahwa akses terbuka terhadap teknologi AI dapat menghasilkan aplikasi dan solusi yang lebih luas, serta memberikan manfaat bagi segmen masyarakat yang lebih luas.

    Namun, perusahaan juga menyadari pentingnya pengembangan AI yang bertanggung jawab. Perusahaan ini menekankan bahwa meskipun demokratisasi AI berpotensi memberdayakan banyak orang, aplikasi AI harus dikembangkan dengan cara yang bermanfaat bagi semua orang. Oleh karena itu, pendekatan terhadap pengembangan AI perlu menjadi tindakan penyeimbangan antara mendorong inovasi dan memastikan bahwa inovasi ini memberikan manfaat yang lebih besar.

    Dampak yang mengganggu 

    Ketika asisten digital semakin terintegrasi ke dalam kehidupan kita sehari-hari, pendamping AI ini akan memiliki akses ke informasi pribadi, kebiasaan, dan preferensi kita, menjadikan mereka mengetahui rahasia detail yang bahkan mungkin tidak diketahui oleh teman terdekat kita. Oleh karena itu, asisten digital ini harus diprogram dengan pemahaman mendalam tentang privasi. Mereka perlu dirancang untuk membedakan informasi mana yang sensitif dan harus tetap dirahasiakan, dan informasi mana yang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsionalitas dan mempersonalisasi pengalaman.

    Munculnya agen digital pribadi juga membawa serangkaian tantangan baru, khususnya dalam keamanan siber. Asisten digital ini akan menjadi tempat penyimpanan data pribadi yang berharga, menjadikannya target yang menarik bagi penjahat dunia maya. Akibatnya, perusahaan dan individu mungkin perlu berinvestasi dalam langkah-langkah keamanan siber yang lebih kuat. Langkah-langkah ini dapat mencakup pengembangan metode enkripsi canggih, solusi penyimpanan data yang lebih aman, dan sistem pemantauan berkelanjutan untuk mendeteksi dan merespons setiap pelanggaran dengan cepat.

    Terlepas dari tantangan-tantangan ini, integrasi asisten digital ke dalam kehidupan kita dapat menghasilkan pengalaman teknologi yang tidak terlalu mengganggu dibandingkan dengan ponsel pintar. Asisten digital seperti Google Assistant, Siri, atau Alexa beroperasi terutama melalui perintah suara, sehingga membebaskan tangan dan mata kita untuk melakukan tugas-tugas lain. Integrasi yang lancar ini dapat menghasilkan multitasking yang lebih efisien, memungkinkan kita mencapai lebih banyak hal dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh perhatian yang terbagi, seperti menggunakan ponsel cerdas saat mengemudi.

    Implikasi etika asisten digital 

    Implikasi yang lebih luas dari etika asisten digital dapat mencakup:

    • Proyek, sistem, dan layanan AI bergerak maju dengan cara yang bertanggung jawab untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
    • Para ahli teknologi yang mengembangkan produk AI memiliki komitmen yang sama untuk memastikan bahwa asisten AI tidak diprogram dengan bias dan stereotip yang melekat. 
    • AI yang sangat mudah dilatih agar dapat dipercaya dan merespons penggunanya dibandingkan bertindak sebagai entitas independen.
    • AI dioptimalkan untuk memahami apa yang diinginkan manusia dan merespons dengan cara yang dapat diprediksi.
    • Masyarakat yang lebih inklusif berkat teknologi ini dapat memberikan dukungan bagi penyandang disabilitas, memungkinkan mereka melakukan tugas-tugas yang mungkin mereka anggap menantang.
    • Peningkatan keterlibatan masyarakat karena teknologi ini dapat digunakan untuk memberikan informasi terkini secara real-time mengenai perubahan kebijakan, memfasilitasi pemungutan suara, dan mendorong partisipasi yang lebih aktif dalam proses demokrasi.
    • Peningkatan serangan siber dan investasi untuk melawan serangan ini.
    • Pembuatan perangkat asisten digital yang membutuhkan energi dan sumber daya menyebabkan peningkatan jejak karbon dan emisi digital.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Apakah Anda menantikan asisten digital Anda sendiri yang dapat bertindak sebagai teman tetap Anda?
    • Apakah menurut Anda orang akan cukup memercayai asisten digital mereka untuk memercayai mereka?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: