Manusia simulasi: Teknologi AI futuristik

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Manusia simulasi: Teknologi AI futuristik

Manusia simulasi: Teknologi AI futuristik

Teks subjudul
Manusia simulasi adalah simulasi virtual yang akan menggunakan jaringan saraf untuk mereplikasi pikiran manusia.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • 4 Maret, 2022

    Ringkasan wawasan

    Dunia digital sedang mengalami perubahan signifikan seiring dengan berkembangnya kemampuan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan simulasi virtual manusia yang nyata. Teknologi ini siap untuk mengubah industri, mulai dari meningkatkan layanan pelanggan melalui interaksi realistis hingga membentuk kembali industri hiburan dengan aktor virtual. Namun, kemajuan ini mempunyai implikasi penting: bisnis dapat merasakan penurunan biaya operasional, sementara sektor seperti pendidikan dan realitas virtual dapat merasakan penerapan yang inovatif. 

    Konteks manusia yang disimulasikan

    Simulasi virtual manusia, juga dikenal sebagai simulasi manusia, adalah representasi manusia yang dihasilkan secara digital yang diciptakan oleh sistem kecerdasan buatan yang canggih. Simulasi ini bukan sekadar tiruan visual; beberapa di antaranya bahkan mampu meniru proses berpikir manusia, seperti penalaran dan empati. Tingkat kecanggihan teknologi AI membentuk kembali lanskap interaksi virtual. 

    Selama beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan mulai menyadari potensi simulasi manusia dan berinvestasi dalam teknologi ini. Pada tahun 2020, Samsung, raksasa teknologi, membuat gebrakan di industri ini dengan memperkenalkan proyek Neon. Inisiatif ini menandai salah satu contoh pertama simulasi manusia yang didukung AI, dan menjadi sumber inspirasi bagi perusahaan lain. 

    Penerapan praktis simulasi manusia sudah mulai terlihat di berbagai sektor. Salah satu contoh penting adalah ketika CEO Nvidia menggunakan penampilan virtual dirinya untuk menyampaikan sebagian presentasinya. Acara ini memamerkan bagaimana simulasi manusia dapat digunakan dalam skenario profesional. Selain itu, Epic Games mengembangkan alat yang disebut pencipta Metahuman, yang digunakan oleh studio animasi dan grafik gerak untuk membuat simulasi manusia yang sangat realistis untuk berbagai media, seperti video game dan film.

    Dampak yang mengganggu

    Salah satu bidang utama di mana simulasi manusia dapat membawa perubahan transformatif adalah layanan pelanggan. Simulasi AI ini dapat menangani interaksi pelanggan dengan realisme dan efisiensi sehingga pelanggan mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang berbicara dengan mesin, bukan manusia. Selain itu, penggunaan AI dalam layanan pelanggan dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan, sehingga memberikan keuntungan yang menarik bagi bisnis.

    Sektor hiburan adalah industri lain di mana simulasi manusia dapat memberikan dampak yang besar. Manusia virtual dapat bertindak sebagai teman dalam video game, memberikan pengalaman bermain game yang lebih nyata kepada para pemain. Selain itu, simulasi ini dapat menggantikan aktor dalam film dan acara televisi, sehingga berpotensi mengubah lanskap produksi media digital. 

    Perkembangan lingkungan virtual yang imersif, yang dikenal sebagai metaverse, adalah area lain yang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh simulasi manusia. Raksasa teknologi seperti Meta berupaya menciptakan ruang digital tempat individu dapat berinteraksi dengan banyak simulasi manusia. Platform ini dapat meningkatkan interaksi digital pribadi dan profesional secara signifikan, sehingga menghasilkan pengalaman virtual yang lebih mendalam dan realistis. 

    Implikasi simulasi manusia

    Implikasi yang lebih luas dari simulasi manusia dapat mencakup:

    • Peningkatan investasi dalam industri realitas virtual, karena simulasi manusia dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
    • Potensi pengurangan biaya tenaga kerja bagi perusahaan, karena manusia yang disimulasikan mengambil peran layanan.
    • Perubahan dalam perspektif masyarakat, seiring dengan kaburnya batas antara manusia dan AI.
    • Munculnya teknologi virtual yang imersif, seperti metaverse, yang dapat membuat pengalaman kerja jarak jauh terasa lebih alami dan interaktif.
    • Dorongan untuk sektor teknologi pendidikan, dengan simulasi manusia yang berpotensi digunakan untuk pengajaran.
    • Potensi pergeseran dalam pasar kerja, dimana peran-peran tertentu digantikan oleh AI, sehingga memerlukan keterampilan dan pelatihan baru bagi pekerja manusia.
    • Perubahan undang-undang dan kerangka peraturan untuk mengakomodasi meningkatnya kehadiran AI dalam kehidupan sehari-hari.
    • Peningkatan penggunaan data dan kebutuhan penyimpanan digital, karena simulasi memerlukan data yang besar untuk pengoperasiannya.
    • Pergeseran dalam strategi pemasaran, karena bisnis dapat menggunakan simulasi manusia untuk iklan yang dipersonalisasi dan keterlibatan pelanggan.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Apakah Anda melihat simulasi manusia virtual menggantikan aktor manusia nyata dalam industri hiburan?
    • Apakah Anda melihat diri Anda menggunakan simulasi manusia, seperti yang dipamerkan dalam proyek Neon oleh Samsung? Jika ya, lalu untuk tujuan apa Anda akan menggunakannya?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: