Saya percaya bahwa manusia diciptakan di ruang antara cahaya terang dan kegelapan yang mendung. Maka, dalam diri kita masing-masing, terdapat janji akan kecerahan dan ketidakjelasan. Kisah sejarah manusia menggambarkan potensi kemurahan hati yang besar dan kekerasan yang ekstrim. Apa yang memotivasi saya bukanlah melawan kegelapan dengan kemampuan saya yang terbatas - ini adalah hal yang megah dan mustahil. Sebaliknya, saya bersemangat untuk menyediakan alat yang secara kolektif dapat menggerakkan kita keluar dari ketidaktahuan menuju empati dan saling mendukung: pendidikan.

Selama 15 tahun terakhir, kami telah meluncurkan lusinan produk secara internasional, mulai dari kampus virtual untuk universitas dan perusahaan besar, hingga inkubator virtual di metaverse. Saat ini, banyak perusahaan di AS, Kanada, UE, dan Afrika telah memperoleh manfaat dari produk digital kami, dan kami bangga membuka jalan menuju Metaverse untuk pendidikan universal dan pengembangan profesional.

Saya sangat termotivasi oleh potensi yang saya lihat dalam teknologi abad ke-21 dalam memberikan dampak pada pendidikan. Dengan munculnya Kecerdasan Buatan, dan dampaknya terhadap pasar kerja (perpindahan pekerjaan), kita tahu bahwa ratusan juta orang harus dilatih ulang untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja di masa depan. Dengan 41% penduduknya berusia di bawah 15 tahun, Afrika sedang/akan menjadi pusat perubahan sosial ini. Saya yakin bahwa pendidikan online dapat mempercepat kemajuan pendidikan di negara-negara berkembang, melampaui langkah-langkah tradisional. Sama seperti banyak negara Afrika yang telah melewati jalur telepon rumah dan langsung beralih ke teknologi ponsel pintar, pendidikan online melalui metaverse akan segera memberikan akses terhadap pendidikan berkualitas lebih baik. Saya bangga dapat berpartisipasi dalam transformasi ini dengan menerapkan produk digital baru dan inovatif di seluruh dunia.