Filter laut pintar: Teknologi yang mungkin bisa membersihkan lautan kita dari plastik

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Filter laut pintar: Teknologi yang mungkin bisa membersihkan lautan kita dari plastik

Filter laut pintar: Teknologi yang mungkin bisa membersihkan lautan kita dari plastik

Teks subjudul
Dengan penelitian dan teknologi terbaru, filter laut pintar digunakan dalam pembersihan alam terbesar yang pernah dicoba
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • Desember 6, 2021

    Ringkasan wawasan

    Great Pacific Garbage Patch (GPGP), yaitu tumpukan sampah terapung berukuran besar yang berukuran tiga kali luas Perancis, ditangani dengan sistem filter cerdas yang dirancang untuk menangkap dan mendaur ulang sampah. Filter-filter ini, yang terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan pergerakan air, tidak hanya mengatasi masalah sampah laut yang ada tetapi juga mencegah sampah di sungai sebelum mencapai laut. Teknologi ini, jika diadopsi secara luas, dapat menghasilkan kehidupan laut yang lebih sehat, pertumbuhan ekonomi di sektor pengelolaan limbah, dan perbaikan lingkungan yang signifikan.

    Konteks filter samudra pintar

    GPGP, akumulasi sampah yang sangat besar, mengapung di lautan antara Hawaii dan California. Puing-puing ini, yang terbesar di dunia, dipelajari oleh The Ocean Cleanup, sebuah organisasi nirlaba Belanda. Penelitian mereka mengungkapkan bahwa wilayah tersebut tiga kali lebih besar dari Perancis, sehingga menggarisbawahi besarnya masalah ini. Komposisi tambalan tersebut sebagian besar adalah jaring buangan dan, yang paling mengkhawatirkan, plastik, dengan perkiraan 1.8 triliun keping.

    Boyan Slat, pendiri The Ocean Cleanup, merancang sistem filter cerdas yang menggunakan penghalang berbentuk U berbentuk jaring untuk mengelilingi tempat sampah. Sistem ini menggunakan kemudi aktif dan pemodelan komputer untuk beradaptasi dengan pergerakan air. Sampah yang dikumpulkan kemudian disimpan dalam wadah, diangkut kembali ke pantai, dan didaur ulang, sehingga mengurangi ukuran petak dan mengurangi dampak berbahaya terhadap kehidupan laut.

    Slat dan timnya berkomitmen untuk terus meningkatkan teknologi ini, menyempurnakan desain mereka berdasarkan umpan balik dan observasi. Model terbaru diluncurkan pada Agustus 2021, menunjukkan upaya berkelanjutan mereka untuk mengatasi tantangan lingkungan ini. Selain itu, Slat telah mengembangkan versi penemuannya yang dapat diperluas, yang dikenal sebagai Interceptor. Perangkat ini dapat dipasang di sungai yang paling tercemar, berfungsi sebagai filter untuk menangkap sampah sebelum sempat mencapai laut.

    Dampak yang mengganggu

    The Ocean Cleanup, bersama dengan organisasi serupa, telah menetapkan tujuan untuk menghilangkan 90 persen sampah di GPGP pada tahun 2040. Selain itu, mereka berencana untuk mengerahkan 1,000 Interceptor di sungai-sungai di seluruh dunia. Sasaran-sasaran ini merupakan upaya signifikan yang, jika berhasil, dapat secara signifikan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lautan. Para insinyur yang terlibat dalam proyek ini juga berupaya meningkatkan efisiensi kapal pembersih dengan mengubahnya menjadi sistem otomatis tanpa pengemudi. Kemajuan ini dapat meningkatkan laju pengumpulan sampah.

    Pengurangan sampah plastik di laut dapat menghasilkan makanan laut yang lebih sehat, karena ikan akan lebih kecil kemungkinannya untuk menelan mikroplastik yang berbahaya. Tren ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang sangat bergantung pada makanan laut sebagai sumber protein utama. Bagi perusahaan, khususnya yang bergerak di industri perikanan, stok ikan yang lebih sehat dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Selain itu, dunia usaha yang bergantung pada air bersih, seperti perusahaan pariwisata dan rekreasi, juga dapat merasakan manfaat dari laut dan sungai yang lebih bersih.

    Keberhasilan penerapan upaya pembersihan ini dapat menghasilkan perbaikan lingkungan yang signifikan. Pemerintah di seluruh dunia dapat melihat pengurangan biaya yang terkait dengan pembersihan polusi dan masalah kesehatan terkait makanan laut yang terkontaminasi. Dengan mendukung inisiatif seperti ini, pemerintah dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap pengelolaan lingkungan hidup, sehingga berpotensi menarik investasi dan menumbuhkan rasa kebanggaan sipil di antara warga negaranya.

    Implikasi dari filter laut pintar

    Implikasi yang lebih luas dari filter laut pintar dapat mencakup:

    • Peningkatan penerapan teknologi otonom di lautan terbuka.
    • Investasi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG), dan keberlanjutan menjadi semakin penting bagi investor yang melakukan inisiatif seperti pembersihan laut.
    • Konsumerisme etis, ketika pelanggan menjadi lebih memahami ESG dalam kebiasaan membeli mereka dan menghindari produk-produk yang berkontribusi terhadap polusi laut.
    • Pergeseran sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah, menumbuhkan budaya tanggung jawab dan menghargai lingkungan.
    • Pertumbuhan di sektor-sektor yang terkait dengan pengelolaan dan daur ulang sampah, menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja baru.
    • Peraturan yang lebih ketat mengenai pembuangan limbah dan produksi plastik.
    • Semakin banyak orang memilih tinggal di wilayah dengan lingkungan laut yang bersih dan sehat.
    • Inovasi lebih lanjut di sektor lain, berpotensi mengarah pada terobosan dalam energi terbarukan atau pengolahan air.
    • Pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pengoperasian filter ini menjadi lebih umum sehingga membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidang teknologi dan ilmu lingkungan.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Seberapa efektif menurut Anda teknologi ini dalam membersihkan polusi limbah laut selama beberapa dekade mendatang?
    • Gagasan lain apa yang ada untuk mencapai tujuan pembersihan lautan ini?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: