Penilaian biometrik: Biometrik perilaku dapat memverifikasi identitas dengan lebih akurat

KREDIT GAMBAR:
Gambar kredit
iStock

Penilaian biometrik: Biometrik perilaku dapat memverifikasi identitas dengan lebih akurat

Penilaian biometrik: Biometrik perilaku dapat memverifikasi identitas dengan lebih akurat

Teks subjudul
Biometrik perilaku seperti kiprah dan postur sedang dipelajari untuk melihat apakah karakteristik non-fisik ini dapat meningkatkan identifikasi.
    • Penulis:
    • nama penulis
      Pandangan ke Depan Quantumrun
    • Februari 13, 2023

    Ringkasan wawasan

    Data biometrik perilaku dapat mengungkapkan pola dalam tindakan orang dan mengungkapkan banyak hal tentang siapa mereka, apa yang mereka pikirkan, dan kemungkinan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Biometrik perilaku menggunakan pembelajaran mesin untuk menginterpretasikan ratusan pengukuran biometrik yang berbeda untuk mengidentifikasi, mengautentikasi, menyenggol, memberi penghargaan, dan menghukum.

    Konteks penilaian biometrik

    Data biometrik perilaku adalah teknik untuk menganalisis bahkan variasi terkecil dalam perilaku manusia. Ungkapan ini sering dikontraskan dengan biometrik fisik atau fisiologis, yang menggambarkan ciri-ciri manusia seperti iris mata atau sidik jari. Alat biometrik perilaku dapat mengidentifikasi individu berdasarkan pola dalam aktivitasnya, seperti kiprah atau dinamika keystroke. Alat ini semakin banyak digunakan oleh lembaga keuangan, bisnis, pemerintah, dan pengecer untuk autentikasi pengguna. 

    Tidak seperti teknologi verifikasi tradisional yang bekerja saat data seseorang dikumpulkan (misalnya menekan tombol), sistem biometrik perilaku dapat mengautentikasi secara otomatis. Biometrik ini membandingkan pola unik perilaku individu dengan perilaku masa lalu untuk menetapkan identitas mereka. Proses ini dapat dilakukan terus menerus selama sesi aktif atau dengan merekam perilaku tertentu.

    Perilaku tersebut dapat ditangkap oleh perangkat yang sudah ada, seperti smartphone atau laptop, atau oleh mesin khusus, seperti sensor yang dirancang khusus untuk mengukur langkah kaki (misalnya, pengenalan gaya berjalan). Analisis biometrik menghasilkan hasil yang mencerminkan kemungkinan bahwa individu yang melakukan tindakan adalah orang yang menetapkan perilaku dasar sistem. Jika perilaku pelanggan berada di luar profil yang diharapkan, tindakan autentikasi tambahan akan dilakukan, seperti pemindaian sidik jari atau pemindaian wajah. Fitur ini akan lebih baik mencegah pengambilalihan akun, penipuan rekayasa sosial, dan pencucian uang daripada biometrik tradisional.

    Dampak yang mengganggu

    Pendekatan berbasis perilaku, seperti gerakan, penekanan tombol, dan gesekan telepon, dapat membantu pihak berwenang mengidentifikasi seseorang dengan aman dalam situasi di mana karakteristik fisik disembunyikan (misalnya, penggunaan masker wajah atau sarung tangan). Selain itu, solusi yang mengandalkan penekanan tombol untuk verifikasi identitas berbasis komputer telah terbukti mampu mengidentifikasi individu berdasarkan kebiasaan mengetik mereka (frekuensi dan ritme tampaknya cukup unik untuk menetapkan identifikasi). Karena pengetikan adalah bentuk input data, algoritme dapat meningkat saat terus melacak dan menganalisis informasi keystroke.

    Namun, dalam kasus tertentu, konteksnya membatasi keakuratan biometrik perilaku ini. Pola individu pada papan ketik yang berbeda dapat bervariasi; kondisi fisik seperti carpal tunnel syndrome atau radang sendi dapat memengaruhi pergerakan. Sulit untuk membandingkan algoritme terlatih berbagai penyedia tanpa standar.

    Sementara itu, pengenalan citra memberi analis jumlah data yang lebih besar yang dapat digunakan untuk penelitian perilaku. Meskipun tidak seakurat atau seandal pendekatan biometrik lainnya, biometrik gait dan postur menjadi alat yang semakin berguna. Misalnya, ciri-ciri ini cukup untuk membangun identitas di keramaian atau tempat umum. Pasukan polisi di negara-negara yang menerapkan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa (UE) menggunakan data biometrik, seperti cara berjalan dan pergerakan, untuk segera menilai situasi yang mengancam.

    Implikasi penilaian biometrik

    Implikasi yang lebih luas dari penilaian biometrik dapat mencakup: 

    • Meningkatnya kekhawatiran tentang potensi kecerdasan buatan (AI) untuk salah mengidentifikasi/salah memahami perilaku manusia, terutama dalam penegakan hukum, yang dapat menyebabkan salah tangkap.
    • Penipu meniru gaya berjalan dan ritme mengetik keyboard untuk menyusup ke sistem, khususnya di lembaga keuangan.  
    • Penilaian biometrik berkembang menjadi penilaian konsumen di mana penyandang disabilitas/mobilitas terbatas dapat didiskriminasi.
    • Meningkatnya perdebatan tentang apakah data biometrik perilaku, termasuk detak jantung, dapat dimasukkan dalam peraturan privasi digital.
    • Orang-orang dapat masuk ke situs web dan aplikasi hanya dengan mengetikkan nama pengguna mereka.

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan

    • Apakah Anda setuju bahwa biometrik perilaku akan lebih berguna untuk verifikasi identitas?
    • Masalah potensial apa lagi yang dapat dimiliki jenis identifikasi biometrik ini?

    Referensi wawasan

    Tautan populer dan institusional berikut dirujuk untuk wawasan ini: