Kerja kolaboratif dan lingkungan menggunakan AR dan VR

Kerja kolaboratif dan lingkungan menggunakan AR dan VR
KREDIT GAMBAR:  

Kerja kolaboratif dan lingkungan menggunakan AR dan VR

    • penulis Nama
      Khaleel Haji
    • Penulis Twitter Menangani
      @TheBldBrnBar

    Cerita lengkap (HANYA gunakan tombol 'Tempel Dari Word' untuk menyalin dan menempelkan teks dengan aman dari dokumen Word)

    Tim dan upaya kolaboratif mereka di tempat kerja berada di jurang perubahan berkat beberapa teknologi yang sangat interaktif dan mulus. Augmented dan virtual reality (AR dan VR) menemukan ceruknya di antara sekolah, bisnis, dan kantor dan mempercepat proses pembelajaran dan alur kerja para insinyur, dokter, guru, dan bahkan siswa.

    Pusat Kolaborasi Universitas Calgary adalah contoh utama dari revolusi ini dalam cara kita berinteraksi dalam mengejar tenggat waktu dan mengejar tujuan-tujuan asing.

    Bagaimana Pusat Kolaborasi bekerja

    Pusat Kolaborasi adalah laboratorium dengan penerangan redup di sayap Teknik Universitas Calgary yang menggunakan teknologi realitas virtual dan augmented seperti HTC Vive, Oculus Rift, dan Microsoft HoloLens yang dikombinasikan dengan pelacakan gerak, meja sentuh, robotika, dan rekayasa skala besar fasilitas konferensi.

    Alat canggih digunakan bersama dengan mahasiswa, profesor, dan profesional di semua bidang studi untuk memecahkan masalah matematika, geologi, dan teknik yang rumit serta mempelajari semua bidang sains.

    Dalam contoh yang lebih spesifik, insinyur perminyakan dapat menggunakan headset VR yang dikombinasikan dengan layar visualisasi tiga panel untuk memetakan data bawah permukaan dari geografi dan geologi situs sumur minyak. Pengguna dapat berinteraksi dengan layar visualisasi dan bergerak melalui ruang 3D untuk menentukan metode mana yang paling cocok untuk mengekstraksi minyak berdasarkan kedalaman, sudut, dan jenis batuan atau sedimen yang menghalanginya.

    Sebuah pengalaman belajar

    Dalam hal pembelajaran, pendidikan, dan mengobarkan semangat generasi masa depan kita, teknologi imersif ini juga dapat menghadirkan cara tak terduga untuk memvisualisasikan konsep ilmiah. Mengikat satu set kacamata realitas virtual, Anda dapat memuat gambar 3D sel manusia. Dengan berjalan-jalan di ruang nyata, dan menggunakan kontrol genggam, Anda dapat menavigasi di dalam sel dan di sekitar sel. Untuk kejelasan lebih lanjut, setiap sel diberi label.

    VR dan AR banyak digunakan oleh anak-anak yang lebih muda dari SD hingga SMP dan SMA. Dengan pembelajaran visual dan konseptual yang jauh lebih berdampak daripada membaca buku teks atau mendengarkan ceramah bagi banyak siswa, teknologi ini juga dapat digunakan sebagai alat pengajaran yang luar biasa.